Jalan berundak penuh warna menjadi identitas visual dan budaya bagi beberapa kota dunia. Temukan kota-kota dengan struktur jalan unik ini yang menggabungkan elemen arsitektur, seni mural, dan tradisi lokal dalam lanskap urban yang memukau.
Di tengah keramaian kota dan hiruk-pikuk kehidupan urban, ada tempat-tempat yang menghadirkan nuansa artistik dan semangat komunitas melalui desain jalan yang tidak biasa. Kota-kota dengan struktur jalan berundak penuh warna telah menjelma menjadi magnet wisata yang memadukan fungsi transportasi, ekspresi seni, dan identitas lokal.
Tangga-tangga kota yang dihiasi mural, mozaik, dan pola warna-warni ini tak hanya memperindah lanskap perkotaan, tetapi juga merepresentasikan interaksi antara ruang publik dan kreativitas warga. Selain menjadi latar populer untuk fotografi dan media sosial, struktur ini juga menggambarkan bagaimana seni dapat meresap ke dalam kehidupan sehari-hari tanpa menghilangkan nilai historis dan fungsionalnya.
Berikut adalah beberapa kota dunia dengan jalan atau tangga berundak penuh warna paling ikonik yang bisa menjadi inspirasi wisata dan studi urban design.
1. Valparaíso – Chili
Valparaíso dikenal sebagai “kota pelabuhan yang berwarna-warni”, dengan jalanan yang menanjak dan berundak di antara rumah-rumah berarsitektur kolonial penuh warna. Salah satu atraksi utamanya adalah Calle Templeman dan Cerro Alegre, yang menampilkan tangga dan dinding dipenuhi mural seni jalanan.
Seni di kota ini tumbuh dari semangat komunitas dan pelukis lokal yang menjadikan jalan sebagai kanvas terbuka, menjadikan Valparaíso sebagai pusat seni urban di Amerika Selatan dan Situs Warisan Dunia UNESCO. Setiap sudutnya menyajikan kejutan visual yang penuh makna sosial dan estetika.
2. Rio de Janeiro – Brasil (Escadaria Selarón)
Di kawasan Lapa, Rio de Janeiro, terdapat Escadaria Selarón—tangga ikonik dengan 215 anak tangga yang dihiasi lebih dari 2.000 potongan keramik dari 60 negara. Proyek ini digagas oleh seniman asal Chile, Jorge Selarón, yang menyulap jalan biasa menjadi monumen warna-warni dan simbol persatuan budaya.
Dengan latar merah menyala, kuning, hijau, dan biru yang mencolok, tangga ini telah menjadi lokasi syuting video musik dan film internasional, sekaligus tempat wisata yang wajib dikunjungi di Brasil. Keunikan warnanya berpadu harmonis dengan karakteristik arsitektur tropis kota tersebut.
3. Jodhpur – India (The Blue City)
Meski tidak secara eksplisit berundak dalam pola seperti tangga besar, kota Jodhpur di Rajasthan terkenal dengan struktur jalannya yang menanjak dan berliku, membelah rumah-rumah berwarna biru indigo yang merapat di lereng bukit.
Banyak lorong dan anak tangga kecil yang menghubungkan satu kawasan ke kawasan lain, terutama menuju Benteng Mehrangarh di atas bukit. Kombinasi antara warna biru dan struktur menanjak ini menciptakan visual geometris dan tekstur unik, menjadikan Jodhpur salah satu kota paling fotogenik di dunia.
4. Seoul – Korea Selatan (Ihwa Mural Village)
Ihwa Mural Village di distrik Jongno, Seoul, merupakan contoh kota modern yang menghidupkan kembali lingkungan tua melalui proyek seni jalanan bertema tangga dan mural. Tangga-tangga di kawasan ini dihiasi dengan lukisan bunga, ikan koi, dan pola geometris yang cerah, menghubungkan rumah-rumah di lereng curam.
Proyek ini merupakan bagian dari program revitalisasi kawasan dan berhasil menjadikan desa ini destinasi wisata seni dan budaya urban, sekaligus mengangkat perekonomian komunitas lokal melalui kafe seni dan toko kerajinan.
5. Amedei – Maroko (Tangga Chefchaouen)
Chefchaouen, kota kecil di Pegunungan Rif, dikenal sebagai “Kota Biru” karena hampir seluruh bangunannya dicat dalam berbagai gradasi warna biru. Lorong-lorong sempit dan tangga yang terhubung secara berundak menyusuri lereng membuat kawasan ini tampak seperti labirin spiritual.
Warna biru yang mendominasi dipercaya memiliki makna religius dan filosofis dalam tradisi Yahudi dan Islam. Ditambah dengan tangga berbatu alami yang disusun rapi, Chefchaouen menjadi destinasi yang menyatukan arsitektur, warna, dan spiritualitas.
Penutup
Kota dengan struktur jalan berundak penuh warna adalah wujud nyata dari seni, sejarah, dan fungsi urban yang menyatu dalam harmoni. Jalan yang dulunya hanya jalur transportasi kini menjelma menjadi ruang kreatif, simbol identitas lokal, dan daya tarik wisata berkelas dunia.
Dengan memadukan estetika dan fungsi, kota-kota ini membuktikan bahwa keindahan tidak selalu harus monumental—kadang cukup dengan tangga sederhana yang dihiasi warna dan cerita, menjadikan pengalaman berjalan kaki terasa luar biasa. Sebuah pelajaran bagi kota-kota lain bahwa ruang publik bisa menjadi panggung seni yang hidup dan menginspirasi.